4 Sep 2013

Menuju Puncak Gunung Semeru "Puncak Para Dewa"

Perjalanan ini dimulai saat gue lagi nonton tv dirumah, lagi asik-asiknya gue nonton tv eh sahabat gue nongol didepan rumah. oya gue belum ngelain sahabat gue, nih sahabat gue namanya zulchadri damil eh damli, tinggal disuatu tempat yang jalanannya banyak kolam renang bahkan bisa dijadiin ternak lele, iya kalo ga lele cacing rambut juga jadi.

(kiri Ojan, Tengah Ray, Kanan Gue)

Itu tuh yang namanya ojan, yang pake topi terus bibirnya dimanyun-manyun pose andalan tahun 2012. keren kan foto kami? IYALAH!! kami kan anak CATMEN. #Skip
Laaaaaah... jadi malah ngomongin si ojan bukannya menuju puncak gunung semeru. yaudah sekarang kita balik lagi ke cerita awal. tanpa basa-basi lagi dan dengan membabi buta tuh si ojan langsung ngajakin gue ke semeru, tanpa mikir panjang lagi gue pun mulai mikir dulu mau ikut apa engga, hehehe. gue pun akhirnya setuju buat ikut ajakan itu seekor orang, tapi emang namanya mahasiswa gue pun minjem kancut duit ke ojan, iya minjem duit buat beli tiket kereta. kalo udah kuliah pasti taulah gimana kejamnya dunia perkuliahan dengan uang foto copyan yang ditanggih hampir setiap hari.

Tiket kereta pun akhirnya udah ditangan dan siap berangkat, kalo ga salah, bisa jadi, tidak tidak, iya iya waktu itu kita beli tiket kereta bulan juli dan berangkat pas tanggal 17 agustus. Mulailah gue sama ojan beli peralatan buat naik gunung, maklum kami pendaki pemula yang ingin merasakan  asiknya mendaki gunung. Gue sama ojan pun beli semua peralatan yang dibutuhkan. Dari mulai beli tas carrier, sepatu gunung, hadlamp, matras dll(dan lupa lupa), kancut, sapu, linggis, pacul, ulekan, baju koko, tv, sampe pembalut. eeeeh.... engga deh itu kelebihan cuma sampe beli matras aja yang bener. Peralatan udah ditangah, fisik insyaallah siap karena gue setiap pagi turun naik tangga, iya walaupun cuma 2 anak tangga aja sih....

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu itu datang juga, tanggal 17 agustus gue seneng banget tuh soalnya gue bisa ikutan lomba makan karung sama balap kerupuk, eh salah maksudnya menuju puncak gunung semeru. Nah kan gue lupa lagi, gue lupa nyebutin siapa aja yang ikut buat menuju gunung semeru, yang ikut itu ada gue, ojan, cl, sama rose.

(kiri : rose, cl, ojan, gue)

Rumah gue sama cl iya deket tapi gue sama ojan ngumpulnya dirumah cl dan ketemuan sama rose di St.Senen soalnya rumah dia didaerah jakarta. Setelah ngumpul dan ngecek kembali peralatan apa ada yang ketinggalan apa engga kami pun berangkat dan menaiki bis ke St.Senen, engga beberapa lama naik bis, ada seorang pendaki juga yang naik bis dan kami pun menyapa, ternyata pendaki itu juga menuju puncak gunung semeru.

Tiba di St.Senen kami dan pendaki itu mulai berpisah karena pendaki itu mau nyari teman-temannya yang lain. Sedangkan gue, ojan, cl nunggu rose soalnya dia masih dijalan. Sambil duduk didepan minimarket dan sambil liat-liat orang yang lewat didepan, banyak juga pendaki yang ada di st.senen. Lagi asik-asiknya ngobrol sama ojan, cl tiba-tiba ada 2 orang pendaki dateng menyapa kami, kami pun berkenalan dan ternyata itu pendaki itu dari bogor sama kaya gue, ojan, cl. Kami pun akhirnya gabung sama kelompok mereka yang berjumlah 5 orang, kami pun akhirnya berkenalan. sambil nunggu kereta. ternyata ada beberapa pendaki lewat depan kami dan akhirnya bergabung sama kami. ada sekitar 19 pendaki yang ketemu kami di St.Senen.

Kereta pun dateng juga kami semua pun mencari gerbong yang sesusai tiket yang dibeli. semuanya ternyata pada beda gerbong cuma ada 2 kelompok yang 1 gerbong. oya disini kami ada 4 kelompok, yaitu kelompok gue, lentera, pucuk sama kelompok acil. perjalan menuju malang pun dimulai. Kereta berangkat dari St.Senen jam 13:40 dan sampai St.Malang jam 06:54. Lebih dari 12 jam kami dikereta. Dikereta campur aduk, semua ada dari mulai kakek-kakek, nenek-nenek, bapak-bapak, ibu-ibu semua yang ada disini ada yang bilang dangdut tak goyang bagai sayur tanpa garam kurang enak kurang sedap. Pantura digoyaaaaang. Malah nyanyi kan jadinya.

Kami semua pun tiba di St.Malang dan kami para pendaki yang tadi berjumlah 19 orang berkumpul, sedangkan pendaki-daki lainnya sudah terlebih dahulu meninggalkan Stasiun.

Para pendaki menuju puncak gunung semeru

Itu sebagian para pendaki yang akan menuju puncak gunung semeru tiba di St.Malang. Sebelum kami meninggalkan St.Malang, kami dan ada beberapa pendaki mesen tiket pulang dulu tapi kendala muncul, tiket yang ke jakarta habis semua, tinggal ke bandung tapi gue, ojan, cl sama rose tidak memesan tiket pulang di hari itu karena siapa tau pas hari H pulang dapet tiket, sebagian pendaki pun membeli tiket kereta ke bandung.
Tiket pulang udah selesai dan saatnya kami ke pasar tumpang, dipasar ini para pendaki membeli peralatan makanan yang kurang buat kebutuhan mendaki dan dipasar ini juga kami menaiki truk buat menuju ranu pani yaitu awal pendakian yang sesungguhnya buat menuju puncak semeru.  Kami pun menaiki truk ke ranu pani, diperjalan terpampang  pemandangan gunung semeru dan gunung-gunung lainnya yang begitu indah. 

Para pendaki menaiki truk menuju ranu pani

Kami pun akhirnya sampai di ranu pani dan sebelum mendaki kami mengurus perijinan dikantor TN. Bromo Tengger Semeru. Mengurus surat ijin ini tuh hukumnya WAJIB, dan supaya untuk memudahkan monitoring dan pengawasan lalu lintas pendakian serta antisisapipasi menguhubungi pihak organisasi / kelaurga pada saat terjadi musibah. Iya semoga aja ga terjadi apa-apa selama kami mendaki. Karena seluruh pendaki di dunia memiliki jiwa, raga berbeda.. namun misi mereka satu & sama. Yaitu (pulang dengan selamat).

Setelah mengurus perijinan kami pun berkumpul dan berdoa supaya pada saat mendaki tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Setelah berdoa tim pucuk dan tim acil pun mendaki duluan sedangkan gue, ojan, cl, rose dan tim lentera masih dibawah untuk beristirahat sebentar.
Dan sekarang pun saatnya menuju puncak gunung semeru, kami pun mulai berjalan menuju ranu kumbolo dan bermalam disitu. Sekitar 13km dari ranu pani - ranu kumbolo, perjalanan tidak terlalu terjal dan memakan waktu sekitar 3-4jam perjalanan.

(Kiri : Gue dan Farhan )

Gunung Semeru

Tim Jejak Lentera bersama Ojan, CL, Rose

Malam pun tiba dan kami masih diperjalanan menuju ranu kumbolo, udara dingin pun mulai menusuk tubuh kami dan hadlamp pun mulai dinyalakan, mendaki dimalam hari lebih sulit dibandingkan dengan siang hari, karena jalannya agak susah diliat, udara dingin, dan bahkan gangguan dari binatang. Tapi pada saat menuju ranu kumbolo pada malam hari kami dihidangkan pecel lele, ayam goreng, tempe + tahu goreng, ga lupa sambelnya pemandangan malam yang keren banget, walaupun dingin tapi semua terbayar oleh keindahannya. Oya diperjalan kami bertemu tim pucuk dan kami pun mendaki bersama, tapi tim acil sudah jauh didepan.

Akhirnya tiba diranu kumbolo, cukup banyak yang bermalam disini, kami pun mendirikan tenda dan memasak buat mengisi perut. Malam pun semakin larut dan udara makin dingin kami semua pun akhirnya masuk tenda. Dingin banget bro disini, walaupun udah pake SB tapi tetep aja dingin. Ga kerasa kami pun tidur didinginnya ranu kumbolo.

Jam 5 gue pun tebangun, dan setelah itu dari tim lentera ada farhan dan cahyo juga bangun, rose juga pun ikut bangun, setelah itu gue ngebuka tenda dan ternyata rerumputan, batu, tenda, pada ada esnya, iya es dan ternyata itu salju, turun salu bro di ranu kumbolo dingin banget. kami berempat pun keluar tenda dan menuju ranu kumbolo dan disitu terlihat ranu kumbolo tertutup kabut disemua bagiannya. Akhirnya gue ngerasain salju juga, ternyata ga perlu jauh-jauh keluar negeri dimalang juga ada.

Ranu Kumbolo


Dingin broo

Farhan

Nih bukti kalo ada salju





Habis bermalam diranu kumbolo kami pun beres-beres dan menuju kali mati tempat bermalam berikutnya dan semua peralatan ditaro disitu buat menuju puncak gunung semeru. Setelah semua sudah dimasukkan ke dalam carrier kami pun jalan lagi menuju kali mati, tapi sebelum itu kami harus menaiki tanjakan cinta yang katanya siapa yang menaiki tanjakan itu tanpa melihat kebelakang dan memikirkan terus nama seseorang yang dicintai maka mereka akan berpacaran, iya itu hanya mitos tapi kalo kata gue sih itu supaya semangat aja buat para pendaki soalnya tanjakannya lumayan juga.

Tanjakan Cinta

Tanjakan cinta sudah terlewati dan sekarang didepan kita terlihat dengan jelas padang lavender yang luas yang dinamakan Oro - oro Ombo tapi sayang kami datang pada waktu yang kurang tepat, karena lavender belum mekar atau mungkin sudah mekar. Pada saat kami datang lavendernya sudah kering. Pemandangan Oro-oro ombo ini seperti dieropa (padahal gue belum keeropa, keluar pulau jawa aja belum) pemandangan padang lavender yang luas dan bukit-bukit yang ditumbuhi pohon pinus kalo kata tim lentera ini kaya tempat dinosaurus.

Oro - oro Ombo

Isitrahat sejenak di cemoro kandang sebelum ke kalimati. Istirahat sekalian menikmati teriknya panas matahari, pemandangan yang begitu luar biasa dan candaan para pendaki.

(kiri : Yogi, Agoy, Cahyp, Andi, Gue, Cl, Ojan, Rose)

Setelah istirahat di cemoro kandang kami pun lanjut kembali menuju kalimati, sampai dikalimati kami pun mendirikan tenda dan ada yang memasak, ada juga yang ngambil air. Cukup jauh mata air dikalimati ini sekitar 30menit baru tiba dimata airnya yang dinamakan sumber mani. Kebetulan gue waktu itu bertugas buat ngambil air,  perjalan jauh dan harus cepat sebelum malam, waktu itu gue sama yang lainnya ngambil air sekitar jam 4an jadi harus cepat sebelum malam karena katanya masih ada binatang buas seperti macan kumbang yang suka minum di sumber mani kalo malem hari jadi gue dan yang lainnya pun cepat. Ga cepat nyawa melayang...

Kalimati

Akhirnya sampai tenda dan kami pun mulai makan bersama-sama dan bercanda. Udara malam pun sudah terasa dingin dan saatnya tidur terus bangun lagi jam 11 menuju puncak gunung semeru
Perut Kenyang Hati pun Senang

Alarm pun berbunyi, itu tandanya jam 11 dan saatnya kita menuju puncak gunung semeru. Semua tim berkumpul dari tim lentera, tim pucuk, tim acil dan tim gue pun berkumpul untuk berdoa dan memberikan arahan supaya tidak ada hal-hal yang diinginkan. Sebelum itu kami juga mempersiapkan perbekalan secukupnya, ada 3 orang yang menunggu di tenda dan tidak ikut ke puncak gunung semeru, jadi ada 16 orang yang mendaki puncak gunung semeru. Setelah berdoa barulah kita berjalan digelapnya malam yang diterangi bulan dan bintang. Udara dingin dan jalan yang tak terlihat, penerangan hanya dengan handlamp dan harus hati-hati karena dari kalimati ke arcapodo itu banyak jurang dan jalannya sulit. Dari kalimati ke arcopodo ke puncak semeru banyak teman-teman kita yang tersesat bahkan meninggal.

Sampai diarcopodo diketinggian 2900 mdpl ini adalah wilayah vegetasi terakhir dan selanjutnya kami akan melewati jalur berpasir dan bebatuan yang sangat curam dan mudah merosot jadi sangat menguras tenaga. Disini juga rombongan kami terpencar, ada yang duluan dan ada juga yang masih dibawah. Berkali-kali juga gue istirahat dan bahkan tidur 3-5kali mah, alhamdulillah pada saat gue tidur gue ga kena serangan kedinginan (lupa namanya apa). INGET JUGA JANGAN MAIN-MAIN DENGAN GUNUNG!

Fajar pun datang dan terlihatlah matahari terbit dari puncak gunung semeru sungguh ciptaan tuhan luar biasa, kita harus bersyukur atas semua ini. Jangan cuma hanyak menikmati tapi mari kita lestarikan dan jangan merusak.

Tapi sayangnya pada saat itu gue belum sampai dipuncak pasnya sedangkan matahari sudah terbit tapi gue masih dijalan, masih terus berusaha sampai puncak dan akhirnya sekitar jam 7 gue pun menyerah buat ke puncak, iya kira-kira tinggal 20 meter lagi sampai puncak tapi ga gue terusin karna gue ga mau memaksakan tubuh gue sebelum terjadi apa-apa. 

"Puncak gunung masih tetap ada dan bisa didaki berkali-kali, tapi seorang pendaki hanya memiliki 1 nyawa, kesempatan hidup cuma sekali. Tidak ada stock nyawa. Jadi jangan terlalu berorientasi pada puncak, kali ini tidak muncak, bisa lain kali. Esensi naik gunung tidak hanya puncak semata, tapi di perjalanannya, bagaimana menemukan diri sendiri, bagaimana menikmati perjalanan itu sendiri."

"Sebagian besar orang menganggap puncak adalah segala nya. Mungkin, karena nyawa bisa di keteng. Puncak bukan segala nya.Perjalanan yang saya nikmati. Ngopi bareng, motret, camping itu seru. Puncak bonus. “

“yang utama berdoa, jangan jumawa, safety procedure, tau diri, dan jangan meremehkan alam.”

Maka dari itu gue berenti disitu karena masih ada dilain waktu buat sampai ke puncak gunung semeru. Emang berat keputusan itu tapi apa boleh buat sudah ga kuat kaki buat mendaki, lebih baik berenti.


(kmas trias, tim pucuk, tim lentra dan gue, ojan, cl, rose)

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...